Home » , » Cara Mengobati Cacing Askaris Pada Kucing

Cara Mengobati Cacing Askaris Pada Kucing

Ascariasis (Penyakit Cacing Ascaris Pada Kucing)
Penyakit ascariasis ini disebabkan oleh cacing golongan Toxocara. Penyakit ini sering menginfeksi anak kucing dengan umur 1 sampai 5 bulan. Hampir semua anak kucing di dunia ini terkena cacing jenis Ascaris ini.
Tingkat keparahan yang disebabkan cacing askaris ini tergantung pada banyak sedikitnya jumlah cacing yang menginfeksi. Penyakit pada anak kucing ini juga menimbulkan gejala nyata dan berdampak buruk bagi kucing yang terinfeksi. 
Sedangkan pada kucing dewasa agak lebih tahan terhadap cacing ini. Gejala yang muncul pada anak kucing yang terinfeksi cacing askaris ini adalah anak kucing menderita batuk-batuk, kemudian telah diobati oleh obat batuk namun tidak sembuh-sembuh juga, sehingga perlu dicurigai bahwa anak kucing tersebut telah terserang cacingan jenis ini. Batuk-batuk pada anak kucing tersebut disebabkan karena adanya larva pada organ  paru-parunya. 
Pada pemeriksaan mikroskopis pada feses atau kotorannya, kira-kira 80% dari jumlah populasi anak kucing di dunia terinfeksi telur cacing Ascaris. 
Cara Penularan Ascaris pada anak kucing terjadi melalui telur cacing yang tanpa sengaja tertelan anak kucing. Telur cacing askaris ini sering mencemari tempat makanan, tempat minuman kucing, kandang dan lain-lain sebagainya. Penularan juga bisa terjadi melalui induk kucing ke anaknya pada saat dalam masa kebuntingan, sehingga pada saat anak kucing lahir sudah terkena cacing askaris ini. 

Perjalanan Penularan Cacing Askaris
Terjadinya proses penularan cacing askaris adalah sebagai berikut :
Kucing menelan telur cacing - telur cacing menetas di perut kucing - larva cacing ascaris ini akan masuk melalui dinding usus kucing - cacing masuk ke dalam saluran darah dan mengikuti aliran darah sampai ke hati anak kucing - cacing ini akan ke paru-paru ( melalui aliran darah yang ada di paru-paru, cacing akan memecah pembuluh darah kapiler kemudian masuk sampai ke kantung udara paru-paru). Cacing ini kemudian akan menuju ke saluran pernafasan atas sehingga cacing akan sampai di kerongkongan. Setelah sampai dikerongkongan maka cacing akan tertelan kembali ke usus anak kucing dan menjadi cacing dewasa dan berkembangbiak yang akan merusak usus anak kucing. 
Gejala Klinis yang mucul akibat cacing ascaris pada anak kucing adalah :
  • Perut anak kucing membesar meskipun tidak banyak makan, 
  • Anak kucing kelihatan sakit perut dengan ciri-ciri seperti  mengeong-ngeong, pada waktu berdiri posisi kaki belakang agak melebar untuk menahan rasa sakit pada bagian perutnya. 
  • Kucing juga akan mengalami anemia, tubuh terasa lemah, gelisah, bulu kusam, mata berair, nafas kucing terengah-engah, anak kucing mengalami sesak nafas,
  • Anak kucing juga tidak mau menyusui induknya,  
  • Kadang-kadang anak kucing juga akan menderita mencret dan muntah-muntah. 
Kematian anak kucing biasanya dipercepat dengan adanya infeksi sekunder sehingga terjadi radang paru-paru (pneumonia).
Apabila anak-anak kucing masih mau menyusu pada induknya, biasanya terjadi kematian satu per satu tanpa menunjukkan gejala klinis, hanya menunjukkan gejala perut agak besar dan lemas, sehingga kita harus mencurigai bahwa kematiannya disebabkan oleh cacing Ascaris ini.
Jika menyerang pada kucing dewasa, hanya menimbulkan gejala ringan yaitu pertumbuhan terhambat, bulu kusam dan berdiri, mata berair, lesu, nafsu makan turun, kemudian bila makan hanya memilih dagingnya saja, bahkan pada yang berat makanan hanya dijilat kemudian ditinggal pergi.

Bagaimana Pencegahan dan Pengobatan Cacing Askaris Pada Kucing

Pencegahan penyakit cacingan askaris  yang paling efektif adalah 
  • Melakukan sanitasi kandang anak kucing yang baik, kandang seharusnya didesinfeksi seminggu sekali. Cara ini dapat sangat membantu mengurangi cacingan pada anak kucing.
  • Kotoran anak kucing tidak boleh ditumpuk dan dibiarkan saja, tapi harus segera dibuang, 
  • Pada anak kucing sebaiknya alas kandang dilapisi dengan koran sehingga apabila anak kucing buang hajat besar atau kotoran, maka kotoran anak kucing tersebut dapat segera dibuang dan alas dapat diganti dengan koran yang baru. 
  • Pemberian obat cacing kepada anak kucing secara rutin, terutama pada anak kucing lepas sapih. 
  • Kucing dewasa yang akan dikawinkan sebaiknya diberi obat cacing 
  • Induk kucing yang habis melahirkan sebaiknya diberikan obat cacing. 
  • Untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak kucing agar tidak mudah terserang cacingan maka dapat diberikan vitamin dan makanan yang bergizi.
  • Untuk jenis obat cacing dapat diberikan jenis albendazol mulai umur 1 bulan, kemudian diulang sebulan sekali. 
  • Kucing dewasa sebaiknya diberikan obat cacing tiap 2-3 bulan sekali. 

Demikian cara mengobati cacing askaris pada kucing, semoga dapat bermanfaat.




0 komentar:

Post a Comment

Support : DMCA Protection | Penyakit Hewan
Copyright © 2013. PENYAKIT HEWAN - All Rights Reserved
Kontak Kami
Template Modify by PENYAKIT HEWAN
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger